Me and music

Aku belum bisa 100% ninggalin musik, karena musik² tertentu masih nyumbang energi yang helpful dalam pola hidupku. Tipe audio kronis kayak aku gini sebetulnya sering juga merasa sangat terganggu dengan musik² tertentu, misalnya yang kuhapal & kupahami syairnya, karena auto muncul gambarnya di otakku. Susah payah ngapus & nge-replace gambar itu. Musik yang rhythm nya ngeKlik juga kadang bikin mabuk goyang pantura. Susah payah nge-switch mood jadi serius.

Kalau orang lain bisa tidur dengan pengantar muratal Al-Qur’an, aku malah jadi overthinking ketika mendengar ayat yang kebetulan kupahami terjemahannya. Jadi, bukannya rileks, ngatuk, tidur, malahan muncul keinginan baca penjelasannya dari mufasir A, B, C, atau imajinasiku terbang ke zaman Nabi Yusuf as., Maryam Binti ‘Imran, atau kebayang keadaan kaum² yang dikisahkan, keadaan neraka, surga, dsb. Aku dengar muratal 1-2 jam sebelum murajaah, atau sambil berkendara dalam rangka murajaah juga.

Jadi, ketika butuh tidur cepat, setelah ‘Ashar aku olahraga, makan kenyang, minum Magnesium Bisglycinate, dan setelah salat ‘Isya aku setel musik alam, suara air sungai yang mengalir lembut. Musik air ini juga yang menemaniku nulis tesis.

Musik-musik yang syairnya ‘ngangkat mood, ngangkat semangat 🔥 juga masih kudengarkan ketika berkendara. Lagunya juga cenderung yang itu-itu ajâ. Kun Anta (Khumood Alkhuder), Mashâ Allah (Maher Zain), Hero / Believe (Mariah Carey), The Best (Tina Turner), We Are Warriors (Avril Lavigne), She is a Warrior (Alita), Running (Gaho), Dream (Taeyeon), Beautiful Life / Sunshine (Maliq & D’ Essential), Never give up/Unstoppable/ I forgive you (Sia), Survivor (Destiny’s Child/ All good things), it’s my life (Bon Jovi), we are the champion (Queen), If you believe (Strive to be), Stronger (Kelly Clarkson), dan yang sefrekuensi dengan syair mereka.

Ya, karena kata-kata dapat sangat berdampak buat produktivitas si audio kronis, maka harus pintar² memilih asupan bagi indera pendengarannya. Tanpa musik, hidupku bagaikan batagor kuah kurang lada garam.

Tinggalkan komentar