Akhirnya… Setelah melalui diskusi dengan keluarga dan teman-teman, mempertimbangkan masukan dari sahabat, salat istikharah dan “ngobrol” dengan Sang Maha Mengetahui yang lahir dan yang gaib (masa depan), semoga Allah meridai keputusanku menunda S3.
Terus, ngapain dong, abis ini? Ijasah belum diterima karena masih ada persyaratan yang belum dilengkapi (buku ber-ISBN masih proses cetak). Mau apply jadi dosen belum bisa. Capek-capek lulus S2, kerjanya nonton drakor, ruugi doung. ๐
Enggak gitu juga sih. Sejujurnya belum balik kebiasaan rally drakor, kok. Padahal sudah dicoba, kepingin nuntasin serial Under The Queen’s Umbrella belum berhasil, masih nyangkut episode 5, setengah musim aja belom. Padahal kecepatan disetting 1.50x. Apalagi nonton yang lagi viral Queen of Tears, masih wacana, belum sempat satu episode pun.
Jadi, selain tetap mengajar tahsin Al Qur’an para mahmud (mamah-muda) yang luarbiasa semangat belajarnya, niatku dua tahun ini mau fokus tahfiz di LBQ Usmani, insyรข Allah. Aku berharap ritme hidupku bisa melambat, lebih slow-motion.
Karena, selama sekolah S2 kemarin proses tahfiz aku memang keserimpet-keserimpet, dua kali cuti. Ya, keteteran. Waktu dan energi kufokuskan nyusun makalah, berburu referensi, baca, catat, diskusi, rangkum dan analisis. Apalagi bulan-bulan terakhir menyelesaikan tesis dan mempersiapkan sidang. Sisa tilawah ODOJ doang tiap Subuh. Hari tahfiz hanya berhasil setor satu halaman dan murajaah dua halaman.
Sempat menyalahkan diri sendiri, belajar S2 jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsรฎr, tapi hafalannya terabaikan, gimana sih. Tapi kemudian istighfar, sadar kapasitas diri, dan bersyukur masih diberi kesempatan sekolah lagi, belajar bareng ulamรข (orang-orang berilmu, orang-orang yang takut kepada Allah), berada di lingkungan orang-orang yang tawadhu’ mรขsyรข Allah.
Serakah ilmu itu bagus, tapi lihat kondisi, jangan menzalimi diri sendiri, pakai skala prioritas. Oleh sebab ini, aku menyerahkan mimpiku (sekolah lagi) kepada Allah Sang Maha Mengetahui. Kalau memang itu baik bagiku, baik bagi keluargaku, baik bagi duniaku dan baik bagi akhiratku, insyรข Allah ada jalannya, ada waktunya. So, stop overthinking. Perbanyak syukur ajรข dan fokus curahkan energi kepada pilihan yang telah diputuskan. Life is beautiful.
Dasar keputusanku adalah firman-Nya, surah at-Thalรขq/65:2-3 (takwa, pembuka jalan dan rezeki), At-Taghรขbun/64: 16 (bertakwa sesuai kemampuan), Ibrahim/14:7 (bersyukur, nikmat akan ditambah). Allah SWT berfirman dalam sebuah hadis Qudsi,
ุนููู ุฃูุจูู ุณูุนููุฏูุ ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู: ยซููููููู ุงูุฑููุจูู ุนูุฒูู ููุฌูููู: ู
ููู ุดูุบููููู ุงููููุฑูุขูู ุนููู ุฐูููุฑูู ููู
ูุณูุฃูููุชูู ุฃูุนูุทูููุชููู ุฃูููุถููู ู
ูุง ุฃูุนูุทูู ุงูุณููุงุฆููููููุ ููููุถููู ููููุงู
ู ุงูููู ุนูููู ุณูุงุฆูุฑู ุงูููููุงู
ู ููููุถููู ุงูููู ุนูููู ุฎูููููููยป
Diriwayatkan dari Abu Saโid radhiyallaahu โanhu, dia berkata: Rasulullah ๏ทบ bersabda: โAr-Robb ๏ทป berfirman: โBarang siapa yang disibukan oleh al Qurโan dari berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku pasti memberikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang diberikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku. Dan keutamaan perkataan Allah atas seluruh perkataan adalah seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya.โ
Hadis ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, no. 2916; Al-Baihaqi di dalam Syuโabul Iman, no. 1860, dan di dalam Al-Asmaโ was Shifat, no. 507, sebagai hadis qudsi.
Wallahu a’lam bish showรขb