19 Januari 2014.
Tiket pesawat yang sudah kami order setengah tahun yang lalu, akhirnya terpakai juga. Trip kedua ini untuk menyenangkan tante dan ibu saya yang sudah lama ingin pelesir ke luar negeri tapi nggak melalui travel. Beliau berdua ingin fokus menikmati transportasi umum, kuliner lokal yang murah meriah, dan menghemat belanja oleh-oleh. Dari Jakarta menuju Kuala Lumpur naik Lionair yang pada waktu saya booking harganya lebih rendah dari airasia dan tigerair.
Jika airasia dan tigerair mendarat di LCCT airport maka Lionair singgah di KLIA. Beda bandara. Imigrasi Kuala Lumpur petugasnya ramah-ramah. Atau hari ini kami sedang beruntung, entahlah. Lepas dari urusan imigrasi kami menuju pintu kedatangan. Untuk mencapai pusat kota Kuala Lumpur, dari KLIA ada 3 cara, bisa naik taksi, Bus, atau kereta super cepat KLIA Express. Baik bus maupun kereta, berhenti di tujuan utama: KL Sentral, yakni stasiun yang sangat besar, yang dari sini orang-orang bisa bepergian ke daerah lain dan bahkan ke negara lain seperti Singapura, Thailand, dengan kereta.
Kami pilih naik kereta KLIA Express karena lokasinya lebih dekat dari pintu kedatangan KLIA jalan ke kiri 50 meter ketemu lift khusus KLIA Express, turun 1 level, sampai jalur peron. Waktu tempuh kereta langsung ini dari KLIA sampai KL Sentral hanya 28 menit, sedangkan jika naik bus bisa lebih dari 1 jam. Ongkosnya lumayan mahal RM 35 per orang. Sedangkan naik bus ongkosnya RM 10. Tak masalah, yang penting kedua Oma merasa nyaman.
Duo Oma di bandara KLIA dalam perjalanan menuju kereta KLIA Express. Tujuan KL Sentral.
Bandara KLIA. Penunjuk arah.
Platform A, tujuan KL Sentral. Kereta langsung.
Sedangkan Platform B, kereta KLIA Transit, mampir di 3 stasiun sebelum KL Sentral.
Sesampai di KL Sentral, kami beli local simcard dulu, agar bisa tetap terhubung dengan keluarga dan sahabat via bebeem, dengan biaya lebih hemat, dari pada kita pakai kartu simcard indonesia.
Lagi. Kami menginap di Myhotel @ Sentral. Dari pintu keluar KL Sentral, ke kiri, jalan ke arah teras Public Bank, nyebrang ke Public Bank, hotelnya terletak di antara Public Bank dan Old Town White Coffee. Lokasi sangat bagus, akses transportasi mudah, banyak pedagang makanan lokal, banyak bus dalam kota dari seberang hotel. Sebetulnya MYhotel itu ada banyak, tapi berhubung saya bawa Oma-oma, jadi saya pilih yang terdekat dengan KL Sentral.
Dari pintu keluar KL Sentral hadap kiri, jalan mengikuti pedestrian/trotoar sampai persimpangan pertama yang banyak lampu merahnya. Menghadap ke Public Bank. Menyeberang jalan ke arah teras Public Bank.
Jalan ke arah restoran Old Town White Coffee, dari Public Bank sekitar 20 meter, Myhotel @ Sentral ada di kanan, sebelum Old Town White Coffee.
MYhotel ada di antara Public Bank dan restoran Old Town White Coffee.
MyTriple room with breakfast. Kamarnya bersih, luas. Bilik mandinya juga luas.
Setelah check-in, cuzz. … Naik LRT Ampang Line tujuan stasiun Masjid Jamek. Ongkosnya cuma RM RM 1,3 one way. Dari stasiun Masjid Jamek ini kita bisa jalan kaki ke Masjid Jamek Bandaraya Kuala Lumpur, Dataran Merdeka, Gedung Sultan Abdul Samad, dan KL city gallery. Tempat-tempat yang populer untuk berfoto. Ada juga Masjid India yang di sana banyak lapak pedagang menjual baju kurong dan tudung Melayu terbaru dengan harga terjangkau.
Selesai check-in hotel, cuzz… tujuan pertama: Masjid Jamek Bandaraya Kuala Lumpur.
Selesai solat. Nak kemana kita, makcik? 🙂
Di depan Gedung Sultan Abdul Samad ini sebetulnya ada Dataran Merdeka. Tapi nggak bisa foto karena sedang ada pembenahan di sana.
Selesai solat dan puas berfoto, kami kembali ke stasiun naik LRT tujuan KLCC. Ongkosnya RM 1,6 sajaah, one way. Kami keluar stasiun nongol di Jalan Ampang, emakku bilang lapaaarr, dan Alhamdulillah kelihatan plang Nasi Kandar Pelita di seberang jalan, Nasi Kandar Pelita terkenal enaak banget, dengan harga RM 8-9 sudah dapat sayur, lauk ayam madu (buat porsi saya) ukurannya super besar dan teh tarik. Nampol banget di perut. Alhamdulillah tante dan emakku doyaaann. Yeeayh.
Kenyang Nasi Kandar Pelita, kami jalan kaki menuju: Twin Tower. Cuaca mendung. Hasil fotonya kelihatan kurang mantap. Syukur alhamdulillah nggak hujan. 🙂
Puas pusing-pusing dan foto-foto, capek jalan kaki, kami pulang ke hotel naik LRT Kelana Jaya tujuan KL Sentral. Ongkos RM 1,6 sajaah.
Sesampai di hotel, gantian mandi, solat berjamaah, tempel koyo di kaki, dan tilawah menyelesaikan target One Day One Juz.
Alhamdulillah hari pertama sesuai rencana perjalanan (itinerary). Cuaca bersahabat. Makan enak. Tidur nyenyak.
Mba, rumah makan Nasi Kandar Pelita deket ya dari stasiun LRT KLCC? Kalo jalan kaki kira2 berapa lama nyampenya?
Kurang dari 10 menit. ….